Saturday 10 May 2025 
qodsna.ir qodsna.ir

Makor Rishon: Israel Dagangkan Senjata ke 130 Negara di Dunia

Sebuah surat kabar Israel mengabarkan setidaknya seribu perusahaan Israel melakukan bisnis pembuatan dan pengedaran senjata kepada 130 negara di dunia.

Surat kabar Israel, Makor Rishon, mengabarkan tentang adanya setidaknya seribu perusahaan Israel yang bergerak dalam bidang pembuatan senjata dan pendistribusiannya ke Israel.

 

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa perusahaan-perusahaan Israel tak menjual senjatanya tersebut kepada negara-negara penentang rezim Zionis. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan perjanjian negara-negara yang menjadi pelanggan mereka. Mereka (negara-negara pembeli senjata) tidak diperbolehkan menjual senjata-senjata yang telah mereka beli kepada musuh-musuh Israel.

 

Di samping itu mereka lebih senang menjual senjata kepada negara-negara yang sedang dilanda perang saudara, atau kepada milisi-milisi yang aktif dalam melakukan pembunuhan massal dan kepada negara-negara yang berada di bawah kekuasaan pemimpin diktator.

 

Mengenai jenis senjata yang dijual sendiri sangatlah beragam, dari senapan hingga pesawat tanpa awak.

 

Senjata Israel di perang saudara di Kamerun

Penulis di surat kabar tersebut mengatakan, “Telah beredar foto di media-media sosial beberapa pekan terakhir mengenai tentara Kamerun yang membunuh seorang wanita saat menggendong bayinya. Kamerun telah dilanda perang saudara selama dua tahun terakhir. Sebagian besar senjata yang digunakan di Kamerun adalah senjata buatan Israel dan didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan Israel.”

 

“Senjata-senjata Israel kurang lebih dengan mudah dapat diperjualbelikan dan dipromosikan ke banyak negara di dunia. Sebagiannya dijual kepada negara-negara yang berada di bawah kekuasaan pemimpin diktator yang mana di sana pelanggaran hak asasi manusia dilanggar dengan cara yang sistematis. Hanya melalui foto-foto kita dapat mengetahui bahwa senjata-senjata yang digunakan adalah senjata buatan Israel,” tambahnya.

 

Genosida di Myanmar dan perlengkapan perang buatan Israel

Menurut penulis, Israel telah memberikan bantuan besar kepada tentara Myanmar. “Angkatan Laut Myanmar pada bulan April 2017 lalu telah membeli tiga kapal perang. Peralatan alat bantu pendengaran untuk perang, peralatan perang elektronik dan pesawat tanpa awak juga telah dijual ke negara tersebut. Padahal Myanmar telah dituding telah melakukan genosida oleh PBB.”

 

Rwanda

“Saat perang saudara terjadi di Rwanda pada tahun 1994 yang menelan korban jiwa sebanyak 80 ribu orang, kelompok-kelompok yang terlibat dalam pembunuhan massal memperoleh senjata yang dikirim melalui Bandara Ben Gurion (Israel),”  jelasnya.

 

Surat kabar Makor Rishon mengakui bahwa penjualan senjata Israel ini akan membuat wajah Israel semakin buruk di mata dunia. Namun berkat penjualan tersebut Israel telah memperoleh keuntungan sebesar miliyaran dolar dan menjadi negara ketujuh terbesar pemasok senjata dunia.

 

Analisis yang menulis di koran tersebut mengungkapkan tiga cara bagaimana membedakan antara senjata buatan Israel dan bukan. Yang pertama adalah melalui informasi negara-negara yang memang membeli senjata dari Israel. Kedua, dari lembaga-lembaga HAM yang memiliki akses terhadap wilayah-wilayah perang. Ketiga, dari informasi yang terkuak dari dalam Israel sendiri.

 

Berdasarkan laporan dari sumber-sumber di atas dapat disimpulkan bahwa Israel sebenarnya memasok senjata ke seluruh negara di dunia kecuali yang dengan seruis mendeklarasikan permusuhannya dengan Israel atau negara-negara yang dilarang untuk menerima pasokan senjata oleh Badan Keamanan PBB. Penulis laporan di surat kabar ini menegaskan bahwa Israel dalam hal ini bekerjasama dengan 130 negara di seluruh dunia.

 

Lebih rinci ia menyebutkan seberapa banyak penjualan senjata Israel ke berabagi dunia. Ia menulis, “Rwanda, Sudan Selatan, Azerbaijan, Kamerun dan Myanmar adalah diantara negara-negara yang menjadi pelanggan tetap Israel di pembelian senjata. Di negara-negara tersebut kita melihat berlangsungnya perang yang berkepanjangan atau rentetan kejahatan anti kemanusiaan. 35 persen kesepakatan (penjualan) senjata telah dilakukan dengan negara-negara Eropa dan Amerika Utara, 2 persen dengan negara-negara Amerika Latin dan 63 persen dengan negara-negara Asia Pasifik dan Afrika.”




Users Comments

Videos

Qods News Agency


©2017 Kantor Berita Qods. All Rights Reserved