Sekjen Hizbullah Lebanon mengatakan, pemerintahan Amerika Serikat terdahulu merampok dengan cara diplomatis dan hormat, tapi Presiden Donald Trump merampok secara terang-terangan dan menghina.
Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah, Jumat (12/10/2018) menyinggung aksi pemerasan Donald Trump terhadap Arab Saudi dan mengatakan, negara-negara Muslim harus belajar dari statemen Trump yang berulangkali mengatakan, jika tidak ada Amerika, Saudi sudah binasa.
Sayid Hassan Nasrullah juga menyinggung soal reaksi negara-negara Muslim terutama Saudi atas penghinaan yang dilakukan Trump.
"Mereka (negara-negara Muslim) tidak melakukan apapun untuk mereaksi penghinaan Trump ini selain tertawa, merendahkan diri atau diam," ujarnya.
Terkait Iran, Sekjen Hizbullah menuturkan, statemen Trump bahwa Iran bisa menguasai Timur Tengah hanya dalam waktu 12 menit, menjadi bukti kebesaran dan kekuatan Iran.
Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah Sabtu (25/05) bertepatan dengan peringatan ke-19 kemenangan muqawama melawan Israel dan pembebasan penuh Lebanon dari pendudukan rezim ilegal ini menyampaikan pidato. Pidato ini memiliki beragam dimensi yang patut diperhatikan.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyed Hashem Safieddine menekankan bahwa meskipun disanksi AS, Poros Mukawamah Lebanon dan sekutu-skutunya dalam tahun 2019 adalah lebih kuat dari sebelum-belumnya, menambahkan bahwa ini pasti mengganggu musuh.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah menyampaikan pidato pada hari Sabtu 25 Mei bertepatan dengan hari peringatan Perlawanan dan Pembebasan.
Deputi Koordinator Militer Republik Islam Iran, Habibollah Sayyari mengkonfirmasikan pameran sistem pertahanan baru yang dimaksudkan untuk menjaga zona udara nasional. Peluncuran sistem pertahanan udara baru ini akan dipamerkan hingga akhir tahun 1397 Hs, kira-kira dua bulan lagi.
social pages
instagram telegram twiter RSS