Iran dan Rusia Tekankan Perluasan Hubungan Bilateral

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Tehran, menekankan perluasan dan penguatan hubungan bilateral, regional dan internasional antara Tehran-Moskow.
Dalam pertemuan di sela-sela KTT Perundingan Damai Suriah di Tehran, Jumat (7/9/2018) sore, Rouhani mengatakan hubungan kedua negara bersahabat dan terus menyaksikan peningkatan terutama dalam beberapa tahun terakhir.
"Untungnya kerja sama Iran dan Rusia berada dalam koridor hubungan strategis. Hari ini tingkat kepercayaan kedua pemerintah untuk mengembangkan kerja sama bilateral, regional dan internasional sebagai hal yang luar biasa dalam sejarah hubungan mereka," ungkapnya.
Presiden Rouhani juga menyampaikan kepuasan atas kesuksesan KTT ketiga antara para pemimpin Iran, Rusia dan Turki mengenai krisis Suriah.
"Sebelum ini mungkin tidak ada politisi yang percaya bahwa ketiga negara tersebut mampu memainkan peran efektif untuk menyelesaikan tantangan regional," tambahnya.
Dia memuji peran Rusia dalam mempertahankan perjanjian nuklir dan mengatakan, meskipun Amerika Serikat telah keluar dari kesepakatan ini secara ilegal, namun kami berharap negara-negara lain yang tersisa agar mendukung penuh JCPOA dan melaksanakan komitmen mereka.
Sementara itu, Presiden Rusia menggarisbawahi perlunya pengembangan hubungan perbankan bilateral dan penggunaan mata uang nasional dalam transaksi bisnis.
Dia memastikan bahwa tidak ada perusahaan Rusia yang akan menarik diri dari kegiatan bisnis di Iran di tengah sanksi Amerika.
Putin menekankan perlunya mempertahankan perjanjian nuklir dan pemenuhan komitmen semua pihak.
"Rusia sedang melakukan diskusi dengan negara-negara lain anggota JCPOA untuk menemukan cara-cara melanjutkan dan mengembangkan hubungan ekonomi dengan Iran. Pembicaraan ini akan terus dilanjutkan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa Moskow siap bekerja dengan Tehran dalam membangun Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan.