Belanda akan Tarik Dukungan dari Koalisi Anti Daesh
Pemerintah Belanda tidak akan memperpanjang misi jet tempur negara itu di bawah koalisi internasional anti-Daesh pimpinan Amerika Serikat.
Menurut laporan Kantor Berita Qods (Qodsna) melansir dari AFP, pemerintah Belanda pada Jumat (14/9/2018) menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang lagi misi jet tempur F-16 yang akan berakhir pada 31 Desember 2018 di bawah koalisi anti-Daesh.
Dengan demikian, empat jet tempur F-16 akan ditarik balik ke Belanda pada Desember mendatang.
Koalisi internasional ini dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama dengan dalih memerangi terorisme di Irak dan Suriah.
Berdasarkan laporan resmi, AS dan sekutunya di Arab dan Barat merupakan pembentuk dan pendukung utama kelompok-kelompok teroris, termasuk Daesh.
Mohammad Sajedi, seorang ahli hubungan internasional dalam wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Qods (Qodsna) mengatakan bahwa perjalanan Presiden Suriah ke Iran saat ini dapat dianalisis dalam 3 perspektif.
Kepala Pusat Studi Strategis Militer Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdastan mengatakan, 7.000 teroris Daesh menyebar di Afghanistan dengan biaya dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Menteri Luar Negeri Yordania dalam jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Amerika Serikat mengatakan, Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki, dan rezim Zionis Israel harus angkat kaki dari wilayah itu.
Sejumlah peninggalan bersejarah Irak dan Suriah yang dikabarkan hilang dicuri selama pendudukan teroris di kedua negara itu, baru-baru ini ditemukan di museum rezim Zionis Israel.
social pages
instagram telegram twiter RSS