KBRI dan Mahasiswa Indonesia di Iran Gelar Dialog Kebangsaan

Negara-negara dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional sejak Resolusi Majelis Umum PBB No 62/7 yang menetapkan 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional. Resolusi PBB menegaskan kembali UN Charter meletakkan berbagai prinsip dan tujuan yang relevan, mengakui HAM, ketentuan hukum, dan demokrasi saling berkaitan.
Untuk menandai hari tersebut, beberapa organisasi mahasiswa Ikatan Pelajar Indonesia (IPI), Himpunan Pelajar Indonesia (HPI), Gusdurian Tehran bekerjasama dengan pihak KBRI untuk Republik Islam Iran dan Turkhmenistan menggelar Dialog Kebangsaan.
Acara yang mengusung tema “Masa Depan Demokrasi Indonesia dan Tantangan Zaman” ini diselenggarakan di University of Islamic Denominations (University of Sects), Tehran, ibu kota Iran, Jumat sore, 28 September 2018.
Beragam pandangan di paparkan mulai dari aspek integrasi hukum nasional dan internasional, politik, historis, intoleransi dan media, pesantren, agama dan filsafat.
Hadir sebagai pembicara utama, Duta Besar RI untuk Iran dan Turkmenistan, Octavino Alimudin, “Masa Depan Demokrasi Indonesia Aspek Integrasi hukum nasional dan Internasional,” Prof. Syafaatun Almirzanah, Ph. D, D. MIN, (Lutheran School of Theology at Chicago), “Masa Depan Demokrasi Indonesia, Pluralisme Menuju Masyarakat Sipil” dan Diplomat Politik KBRI untuk Tehran Priadji Soeiliaman, “Masa Depan Demokrasi Indonesia dari Aspek Politik”.
Perwakilan pelajar, Ismail Amien (IPI), “Masa Depan Demokrasi Indonesia dari Aspek Historis”, Kordinator Gusdurian Tehran Purkon Hidayat, “Peran Media dan Tantangan Intoleransi,” Muhammad Habri Zein (HPI), “ Masa Depan Demokrasi Indonesia Prespektif al-Quran”, Kiki Mikael, Ph.D Candidate Bahesti University, Tehran, “Masa Depan Demokrasi Indonesia dan Peran Pesantren” dan Muhammad Ma’ruf, Ph.D Candidate Mustofa International University, Tehran, “Masa Depan Demokrasi Indonesia, Refleksi Filosofis sila 4 dan sila 5 Pancasila”.
Dialog kebangsaan juga menghadirkan pembicara sebagai pembanding, Ibrahimian (University of Islamic Denominations) dengan tema “Demokrasi di Iran, telaah Kedaulatan Tuhan dan Rakyat”.
Dari hasil dialog nasional ini, panitia berencana akan mengumpulkan semua makalah pembicara menjadi buku kecil sebagai arsip dan akan mensosialisasikan ke masyarakat dan lembaga terkait.
Peserta yang hadir terdiri dari pelajar dan warga diaspora dari berbagai kota di Iran seperti Mashad, Loreston, Isfahan, Gorgan, Qom dan Tehran. Dialog Kebangsaan yang dimulai pada pukul 14.30 dan berakhir pukul 19.00 waktu Tehran itu ditutup dengan doa dan ramah tamah.