Mahmoud Abbas Akhirnya Restui Gencatan Senjata di Gaza
Menurut berbagai laporan, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina terhambat sebab penentangan Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina. Sekarang media telah mengabarkan bahwa Abbas telah menyetujui pakta tersebut.
Kantor Berita Qods (Qodsna) - Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Abbas meyetujui gencatan senjata antara Hamas dan rezim Zionis di Jalur Gaza dengan 2 syarat. Pertama, kedua belah pihak harus tetap tunduk pada perjanjian 2014 antara Tel Aviv dan PLO. Kedua, perjanjian ini tidak mengarah pada perjanjian politik.
Salah seorang anggota PLO, Ahmad Mujdelani, dalam sebuah perbincangan dengan media Saudi Al-Hayah mengenai hal ini mengatakan: Gencatan senjata ini merupakan tindakan yang baik. Walaupun sebenarnya kami khawatir dengan konsekuensi politis tidak langsung dari gencatan senjata ini. Adapun kesepakatan ini kami setujui untuk menghentikan pertumpahan darah dan memperbaiki keadaan di Jalur Gaza.
Hamas mengumumkan pada hari Minggu bahwa faksi-faksi Palestina dalam konsultasi terus-menerus, untuk bekerja sesuai dengan rencana nasional bersama, untuk melawan Kesepakatan Abad dan proyek-proyek yang ini melepaskan bangsa Palestina.
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mengumumkan, rezim Zionis Israel bertanggung jawa atas seluruh dampak provokasi terhadap warga untuk membunuh Pemimpin Otorita Ramallah Palestina.
Media Al-Alam melansir bahwa Mesir akan segera mengirim undangan kepada pihak berwenang di Hamas untuk datang ke Kairo minggu depan, dalam upaya untuk menyelesaikan pembicaraan rekonsiliasi.
Surat kabar Haaretz, dalam sebuah artikel yang mengacu pada pakta gencatan senjata antara rezim Zionis dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, menerbitkan sebuah tulisan yang diamini sebagai teks lengkap dari isi perjanjian tersebut.
social pages
instagram telegram twiter RSS