Dalam wawancara eksklusif dengan Koresponden Qodsna, Al-Handi, analis urusan Israel menegaskan bahwa Emirates adalah alat di tangan AS untuk melaksanakan rencana dan proyeknya di kawasan.
Kepala Kantor Militer Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Iran dalam kontak telepon dengan Komandan Angkatan Udara militer Iran, menyampaikan salam Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei kepada Brigjen Alireza Sabahi Fard, personil pasukan AU Iran, jajaran komandan, pegawai dan keluarga mereka.
Youssef al-Sharafi, perwakilan Hamas di parlemen Palestina mengatakan kepada Qodsna: Tidak ada keraguan bahwa negara-negara Arab, terutama UEA, menentang keputusan yang salah dari para pemimpin mereka untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis.
Kesepakatan tripartit Israel-Uni Emirat Arab (UEA) yang ditengahi AS tentang pengumuman normalisasi penuh hubungan antara Israel dan UEA datang sebagai kejutan. Namun, kenyataannya tidak terlalu mengejutkan, karena kedua negara memiliki hubungan rahasia selama bertahun-tahun.
Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam sebuah pengumuman menyatakan acara duka tahun ini di Huseiniyah Imam Khomeini ra tidak diselenggarakan secara umum.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei seraya menjelaskan bahwa program ekonomi nasional tidak boleh tertunda dengan pencabutan sanksi atau hasil pemilu negara tertentu, menekankan, ekonomi nasional sama sekali tidak boleh dikaitkan dengan transformasi asing, karena ini sebuah kesalahan strategis.
Profesor universitas mengatakan kepada Korosponden Kantor Berita Qods (Qodsna) bahwa sejarawan Israel telah menganggap penghancuran Masjid Al-Aqsa dan pembangunan Kuil Ketiga sebagai tujuan para pemimpin Zionis.
Pemimpin Revolusi Islam telah menyatakan belasungkawa atas kematian Ayatollah Mohammad Ali Taskhiri, anggota Dewan Kemanfaatan Iran.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut sanksi Amerika Serikat sebagai kejahatan terhadap rakyat Iran, dan menekankan perlawanan terhadap musuh bangsa Iran ini.
Rezim Zionis selalu berusaha menstabilkan keberadaannya di lingkungan yang bergejolak dalam beberapa dekade terakhir, dan pada kenyataannya, untuk bertahan hidup dan eksis, diperlukan ketidakstabilan dasar di lingkungan sekitarnya.
Dua operasi baru-baru ini terhadap pangkalan-pangkalan Militer Amerika di Irak, entah bagaimana menggambarkan bahwa penghitung waktu mundur untuk kehadiran militer Amerika di kawasan Asia Barat telah dimulai.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, Iran menginginkan Irak yang terhormat dengan tetap mempertahankan integritas teritorial, persatuan dan solidaritas internal. Menurutnya, Amerika Serikat adalah sebenar-benarnya musuh, dan ia tidak menginginkan Irak yang independen, kuat dan memiliki pemerintah hasil suara mayoritas.
social pages
instagram telegram twiter RSS