Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas, Hazim Qassim menyatakan tujuan utama gerakan ini adalah menghancurkan total rezim Zionis Israel.
Mohammad Sadegh Kushki: "Amerika menerapkan sanksi paling berat terhadap kami, yang bukan sesuatu yang baru sebagai akibatnya delapan negara dibebaskan dari sanksi terhadap Iran, tetapi tentu saja, Amerika memiliki pikiran untuk menjaga Iran dalam situasi ini untuk mengambil keuntungan dari Iran."
Komandan Angkatan Laut Iran mengatakan, negara-negara asing sengaja menciptakan "ketidakamanan yang terkontrol" di kawasan dengan maksud untuk mempertahankan kehadiran militernya.
Benjamin Netanyahu mengatakan akan ambil alih tugas menteri pertahanan setelah beberapa saat vakum pasca pengunduran diri Avigdor Lieberman.
Asisten dan penasihat tinggi Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengabarkan, kubu perlawanan Palestina berhasil mengalahkan rezim Zionis Israel, salah satu buktinya dua menteri Israel mundur dan kabinet rezim itu terguncang hebat.
Deputi sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) sebagai segitiga kejahatan.
Pemimpin Malaysia dan Indonesia memperingatkan pemindahan kedutaan besar Australia ke Baitul Maqdis dan dukungan negara tersebut terhadap rezim Zionis Israel.
Salah satu komandan Gerakan Perlawanan Islam Palesitna (Hamas) menekankan dilanjutkannya aksi demo Hak Kepulangan hingga teralisasinya seluruh cita-cita bangsa Palestna.
Seminar Global para Persatuan Penerbit dan Penulis Pro-Moqawama dan Perlawanan dimulai dengan pidato Dr. Velayati, Sekretaris Jenderal Lembaga Kebangkitan Islam.
Gedung televisi Al Aqsa rusak parah akibat serangan terbaru jet tempur rezim Zionis ke jalur Gaza.
Salah satu surat kabar Barat membahas motif Netanyahu dukung Bin Salman dalam kasus kematian Khashoggi.
Pemimpin kelompok agama Amerika Nation of Islam (NOI) Louis Farrakhan menyerukan bangkit melawan tirani dengan berbicara dan menulis kebenaran untuk melawan musuh-musuh Muslim, dan mengecam Washington karena menerapkan kembali sanksi baru terhadap Iran.
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, Senin (5/11/2018) malam mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam penerapan kembali sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap Iran.
39 tahun lalu di hari ini, 13 Aban 1358 Hs bertepatan dengan 4 November 1979, mahasiswa Iran menduduki kedutaan besar Amerika Serikat di Tehran yang dijuluki sarang mata-mata.
Pangeran Mohammad bin Salman, putra Mahkota Arab Saudi melakukan pertemuan serta perundingan dengan anggota delegasi AS pro rezim Zioins Israel yang berkunjung ke Riyadh.
Koran New York Times menulis, kebijakan sanksi Presiden AS Donald Trump terhadap Republik Islam Iran pasti gagal.
Asisten khusus ketua parlemen Iran bidang internasional, Hossein Amir Abdollahian seraya mengisyaratkan rencana AS "Transaksi Abad" mengatakan, transaksi abad bagi AS dan Iserael sekedar pertunjukan boneka repetitif.
Sesi kedua “4 Dekade Tugas Iran Palestina” diadakan hari ini di markas besar Kantor Berita Qods (Qodsna) dengan kehadiran para perwakilan media aktivis pro-Palestina dan para pakar yang berbicara kepada hadirin.
Ketua Keadilan Sejagat (JUST), Dr Chandra Muzaffar menekankan kebangkitan global anti Al Saud mengingat pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis dan kritikus Riyadh.
Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan, Republik Islam Iran berhasil menghentikan mesin perang Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menganggap isu Palestina berdampak global. Isu ini bisa menjadi salah satu tolak ukur perdamaian dan stabilitas global di masa depan.
Setelah gagal memaksa Yordania memperpanjang kontrak penyewaan wilayah Al Baqoura dan Al Ghumar, Menteri Urusan Perang Israel, Avigdor Leiberman mengatakan bahwa masalah ini akan diselesaikan melalui jalur perundingan.
Uskup Agung Kristen Ortodoks Palestina, Sebastia Atallah Hanna menyebut perilaku sebagian tokoh dan negara Arab yang menjual tanah warga Palestina di Al Quds kepada Zionis dan menyerahkan kepemilikan rumah mereka kepada pemukim Zionis, sebagai pengkhianatan tegas dan musibah.
Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, berkat kewaspadaan kelompok muqawama, rencana musuh mengobarkan fitnah anti muqawama berhasil digagalkan.
social pages
instagram telegram twiter RSS