Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani saat diwawancarai Televisi NBC menekankan, selama kunjungan ke New York dirinya tidak ada jadwal pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.
Duta Besar Palestina di Washington, Husam Zomlot diminta meninggalkan Amerika Serikat hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump menutup Kantor PLO di negaranya.
Ron Paul, mantan anggota Kongres Amerika Serikat mengatakan bahwa menurut berbagai bukti yang telah ia dapatkan, kehadiran militer Amerika Serikat di Suriah bukanlah untuk melawan terorisme. Washington memiliki hubungan khusus dengan Alqaeda di Suriah.
Jurnalis investigasi yang merupakan wartawan senior Amerika Serikat, Bob Woodward dalam buku terbarunya, "Fear: Trump in the White House" menulis, Jared Kushner adalah orang yang menciptakan hubungan rahasia rezim Zionis Israel dan Arab Saudi.
Dalam waktu kurang dari dua tahun kepresidenan Donald Trump, dia menutup kantor misi PLO di Washington, ini diambil sebagai langkah praktis ketujuhnya untuk menghapus masalah Palestina.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry pada hari Ahad (9/9/2018) kembali mengkritik pendekatan Presiden Donald Trump terhadap Republik Islam Iran.
Pemerintah Paraguay telah mengembalikan kedutaannya dari Quds pendudukan ke Tel Aviv.
Stasiun televisi Amerika Serikat, CNN, Jumat (31/8/2018) malam mengumumkan, Washington dalam sebuah catatan pendahuluan, telah menetapkan sejumlah lokasi yang menjadi target jika serangan militer ke Suriah jadi dilakukan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, serangan pasukan pemerintah Suriah ke Provinsi Idlib untuk membebaskan wilayah tersebut dari tangan teroris, justru akan meningkatkan ketegangan di negara itu.
Perwakilan tetap Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bashar al-Jaafari, dalam sebuah sidang Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa, 28 Agustus 2018, membahas Idlib, menjelaskan bahwa kelompok teroris dan para pendukung mereka di Barat sedang mempersiapkan pelaksanaan skenario serangan kimia baru di Suriah.
Seorang dosen di Universitas Georgetown, Profesor Shireen Hunter mengatakan tujuan pembentukan Kelompok Aksi Iran adalah untuk melancarkan perang psikologis terhadap Republik Islam.
Menyusul keputusan Kolombia untuk mengakui status negara Palestina, hubungan politik dan diplomatik negara ini dengan rezim Zionis Israel memburuk.
social pages
instagram telegram twiter RSS